Sabtu, 20 Februari 2016

tugas tik 11 ipa 4


MENGAPA HARUS KITA YANG MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP?

Dengan jumlah penduduk 6.525.170.264 jiwa, bumi saat ini sedang menghadapi
berbagai masalah lingkungan yang serius. Masalah lingkungan yang utama tersebut
di antaranya adalah ledakan jumlah penduduk, menipisnya sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam,
serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dapat dibayangkan betapa besar
kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber
daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan tanpa memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Di sisi lain, PBB telah menyusun sebuah konsep Sustainable
Development (Pembangunan Berkelanjutan) untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan di atas. Konsep ini didefinisikan sebagai: “Pembangunan yang
memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi
mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.” Hal ini tertuang secara integratif dalam
Brundtland Report (“Our Common Future”) tahun 1987.

Penerapan konsep Sustainable Development saat ini ternyata jauh dari harapan.
Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya
Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas Kota Jakarta);
yang diikuti dengan punahnya flora dan fauna langka. Hal ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini.

Kita dapat mengambil bukti nyata bahwa kerusakan alam juga dapat mengakibatkan
berbagai bencana alam. Di antara tahun 2005-2006, tercatat terjadi 330 bencana
banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa
bumi, dan 13 bencana tsunami. Dapat disimpulkan bahwa bencana longsor dan banjir
disebabkan terutama oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan
kondisi alam. Sedangkan bencana alam lainnya menimbulkan jumlah korban yang
banyak karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan potensi
bencana.

Mengambil contoh banjir yang terjadi di Jakarta, Februari 2007, kita dapat
memahami betapa besar dampak pembangunan kota terhadap kerusakan lingkungan dan
bencana alam. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air, penyebab utama banjir di Jakarta adalah pembangunan kota yang mengabaikan
fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran
drainase (pengatusan, penyaluran air, saluran air) kota yang tidak terencana dan
tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit hujan
yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Oleh karena itu kita harus menjaga lingkungan kita denga cara sebagai berikut
1. Hemat Listrik
Hemat dalam konsumsi listrik menjadi salah satu tindakan bijak yang bisa kita lakukan dengan mudah. Meskipun terlihat sepele, menghemat listrik akan memberikan dampak yang besar terhadap penyelamatan lingkungan hidup, terutama di Indonesia. Pertama, Indonesia merupakan negara yang ‘miskin’ listrik. Dan yang kedua, 80 persen sumber energi listrik di Indonesia masih bergantung pada energi berbahan fosil, bukan energi terbarukan. Semakin tinggi penggunaan energi berbahan fosil akan semakin meningkatkan pemanasan global.
2. Hemat Air
Meskipun Indonesia menjadi negara dengan sumber daya air yang melimpah tetapi nyatanya belum mampu memanajen air secara baik. Hampir setiap musim penghujan, berkah air justru menjadi musibah banjir sedangkan di musim kemarau memunculkan musibah kekeringan di berbagai daerah. Belum lagi ditambah dengan pencemaran air yang marak mulai dari sungai hingga laut. Cara Menghemat Air di Rumah dan Membuat Sumur Resapan serta Membuat Biopori, yang pernah di tulis Alamendah’s Blog, bisa menjadi sumber inspirasi untuk turut serta menyelamatkan lingkungan dengan jalan berhemat air.
3. Hemat Kertas
Bahan utama pembuatan kertas adalah pohon. Dibutuhkan 1 batang pohon untuk membuat 15 rim kertas ukuran A4. Padahal hampir 70% bahan baku kertas diambil dari hutan. Dengan ilustrasi tersebut saja bisa kita bayangkan dampak bagi penyelamatan lingkungan yang bisa kita berikan saat kita mau berhemat dalam pemakaian kertas (Baca : Cara Hemat Kertas).
4. Menanam Pohon
Pohon menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen rata-rata 1,2 kg perhari/batang. Dan manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas sebesar 0,5 kg perhari/orang. Pohon juga menyerap dan menyimpan air hujan untuk menghidari banjir dan menjadikannya sebagai air tanah, cadangan air hingga musim kemarau tiba. Pohon juga menjadi habitat bagi berbagai organisme yang membentuk keseimbangan alam dengan jaring-jaring makanannya. Berbagai manfaat pohon tersebut menempatkan kegiatan menanam pohon sebagai salah satu bentuk nyata dalam menyelamatkan lingkungan.
5. Kurangi Pemakaian Plastik
Plastik dibuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan. Ketika sudah tidak terpakai dan menjadi sampah menjadi benda yang membutuhkan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai oleh tanah. Sehingga plastik yang kita gunakan hari ini akan terus memberikan dampak negatif pada lingkungan, bahkan setelah kita meninggal sekalipun. (Baca : Dampak Plastik Bagi Lingkungan). Mengurangi pemakaian plastik berarti ikut serta dalam penyelamatan lingkungan. Caranya, baca : Lebih Bijak dengan Hemat Plastik.
6. Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber pencemaran udara terbesar. Di samping itu juga menjadi pemicu pemanasan global. Kendaraan bermotor di seluruh dunia diperkirakan menghasilkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan beralih menggunakan kendaraan non motor (seperti sepeda) saat bepergian jarak dekat, atau memilih moda transfortasi umum (masal) saat bepergian jauh.
7. Terapkan 3 R
Dengan berbagai aktifitasnya, manusia sulit rasanya berpisah dengan sampah. Baik sampah organik maupun non-organik sama-sama menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan mulai dari pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran laut, hingga pemanasan global sebagai akibat terlepasnya gas-gas dalam proses pembusukan sampah. Penerapan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi pilihan paling masuk akal untuk meminimalkan sampah. Reuse atau menggunakan kembali barang yang masih bisa dimanfaatkan, reduce atau mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, serta recycle atau melakukan daur ulang sampah.
Itulah tujuh hal sederhana dan mudah yang jika dilakukan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelamatan lingkungan hidup dan menghidarkan kerusakan lingkungan. Hingga kini, bumi masih menjadi satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh manusia, perlu kepedulian dari kita semua untuk turut menyelamatkannya agar bumi tetap bisa dihuni dengan nyaman oleh kita, anak-anak kita, hingga cucu dan cicit kita kelak.

Kamis, 27 Februari 2014

Aman Berinternet Bagi Anak-Anak

percaya kah anda bahwa satu dari lima anak di dunia ini telah mengirim atau menerima gambar orang telanjang atau gambar berhubungan seks melalui internet.tentu anda tidak ingin anak anda termasuk dalam statistik ini.

pastikan anak anda benar-benar aman dari hal-hal yg tdk semestinya mereka terima ketika bermain internet.
anak-anak jaman sekarang sudah bisa berdialog dengan orang asing lewat internet.baik melalui fasilitas chatting atau instant messaging seperti yahoo messanger.
para ortu yg ingin anaknya dpt berinternet dengan aman dapat mengikuti saran-saran berikut:
batasi waktu online bagi anak. internet baru bisa diakses jika anak telah selesai mengerjakan pr maupun sekolahnya.
Jangan tempatkan komputer berinternet di kamar anak. Letakkan di ruang publik seperti ruang keluarga agar anda tetap bisa mengawasinyan ketika ia online.
Ingatkan anak anda untuk tidak memberikan informasi pribadi seperti nama, alamat rumah, nama sekolah atau nomor telepon di chat room atau di buletin board. Juga, agar jangan mengirimkan fotonya keteman chattingnya tanpa seijin anda.
Beritahu si anak agar tidak menulis ke seseorang yang telah membuatnya merasa tidak nyaman atau membuatnya takut beritahu juga agar anak tidak menemui seseorang atau membiarkan orang tesebut mendatanginya tanpa persetujuan anda.
Jika anak membaca sesuatu di internet yang membuatnya merasa tidak nyaman, bilang padanya agar segera memberitahukannya pada anda.
Beri pemahaman pada anak bahwa orang yang online bisa saja bukanlah seperti yang mereka katakan. Seseorang yang berkata bahwa ia adalah seorang anak perempuan berumur 12 tahun bisa jadi adalah lelaki dewasa.
Gunakan software keamanan terutama software keamanan internet bagi anak-anak. Salah satu contohnya adalah http://www.netnanny.com/. Jangan lupa untuk selalu memperbaharuinya secara online. Jagalah komunikasi dengan anak agar ia bisa leluasa bertanya atau bercerita kepada anda.
Terakhir, dampingi anank anda jika sedang online.

Selasa, 28 Januari 2014

SEJARAH LEGO

Sejarah Lego

Model kayu LEGO pertama dai tahun 1930an (Creation Centre, LEGOLAND Windsor).
Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895[1]. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar pada tahun 1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan kayu disana[2]. Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi. Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan[3].
(Catatan: Menurut seorang pegawai Lego di Denmark, langkah Ole Kirk untuk memproduksi mainan sebenarnya diilhami oleh pihak pemerintah dan bukannya dari diri sendiri. Berbagai buku dan artikel menolak cerita ini, menyatakan bahwa Ole Kirk sesungguhnya secara aktif memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya di bidang pembuatan mainan. Namun, berbagai ingatan dan cerita pribadi dari orang-orang yang ada di sekitarnya saat itu menunjukkan bahwa ketika toko Ole Kirk bangkrut pada tahun 1932, adalah seorang pekerja sosial setempat yang menangani kasusnya menyarankan, atau malah mendorong, Ole Kirk untuk membuat mainan[4].)
Pada tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena masih pada masa depresi. Para petani di wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan truk[5]. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang peran yang aktif di dalam perusahaan.[5].
Pada tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri[6]. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam Bahasa Latin.[7] Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
Setelah Perang Dunia II, plastik hadir di Denmark, dan Lego membeli satu set mesin cetak injeksi plastik pada tahun 1947.[8]. Salah satu mainan modular yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat dibongkar dan dipasang kembali. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred memperoleh contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu dengan yang lain (interlocking) yang diproduksi oleh perusahaan Kiddicraft. Produk "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" ini dirancang dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page, seorang warga negara Inggris.[9] Pada tahun 1949 Grup Lego mulai memproduksi bata yang sama, menamainya "Automatic Binding Bricks" (Bata Yang Melekat Secara Otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari material cellulose acetate, dikembangkan menurut dasar-dasar bongkahan kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun bisa "direkatkan" bersama. Produk ini memeiliki beberapa tonjolan bundar di atasnya dan bagian bawah yang berbentuk segiempat yang berlubang. Bata-bata ini akan melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu erat sehingga mereka tidak bisa dipisahkan lagi. Pada tahun 1953 bata-bata ini diberi nama baru: Lego Mursten, atau "Bata Lego".
Produk-produk plastik awalnya tidak diterima dengan baik oleh para pembeli, yang memilih mainan kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego yang dikembalikan akibat penjualan yang buruk. Pada tahun 1954, Godtfred menjadi Direktur Pelaksana Junior di Grup Lego. Pembicaraan Godtfred dengan seorang pembeli luar negeri melahirkan ide tentang suatu "sistem" mainan, dengan banyak mainan dalam suatu lini produksi. Godtfred mengevaluasi semua produk yang tersedia, dan melihat bahwa bata plastik adalah yang paling cocok untuk "sistem" tersebut. Pada tahun 1955, Lego meluncurkan "Town Plan" (Rencana Tata Kota), sebagaimana hal tersebut adalah suatu sistem, yang menggunakan bata untuk membangunnya.
Bata bangunan ini diterima cukup baik oleh pasar, namun memiliki beberapa permasalahan dari sisi teknis: kemampuan untuk "melekat"-nya sangat terbatas, dan bata-bata ini tidak terlalu serba-guna. Pada tahun 1958 bata-bata ini disempurnakan dengan silinder-silinder berlubang di bawahnya. Hal ini menambah kekuatan di bagian bawahnya, meningkatkan kemampuan untuk melekat dan kegunaannya. Perusahaan ini mematenkan rancangan produk yang baru ini, selain beberapa rancangan yang mirip lainnya, untuk menghindarkan diri dari saingan bisnis. Pada tahun yang sama, Ole Kirk Christiansen meninggal dunia, dan Godtfred mewarisi kursi pimpinan perusahaan ini.



Beralih ke Bata Plastik

Kebakaran gudang menyerang kembali Grup Lego pada tahun 1960, menghabiskan sebagian besar persediaan mainan kayu perusahaan ini. Godtfred memutuskan bahwa lini produksi bata plastik sudah cukup kuat keberadaanya sehingga perusahaan mampun untuk meninggalkan lini produksi mainan kayu. Alhasil, saudara-saudara Godtfred, Gerhardt (sebelumnya kepala bagian mainan kayu) dan Karl Georg meninggalan perusahaan Lego dan memulai sebuah perusahaan terpisah "Bilofix". Sampai akhir tahun tersebut, jumlah pegawai Grup Lego telah mencapai lebih dari 450 orang.
Pada tahun 1961, Lego berhatap untuk bisa melebarkan penjualan ke Amerika Utara, namun tidak memiliki kemampuan logistik yang memadai untuk melakukannya. Lego kemudian mengambil jalan untuk memperbolehkan Samsonite untuk memproduksi dan menjual produk-produk Lego di Amerika Serikat dan Kanada.
Tahun 1961 dan 1962 menyaksikan diperkenalkannya roda Lego pertama, sebuah tambahan yang mengembangkan potensi untuk membangun mobil-mobilan, mainan truk, bus dan kendaraan-kendaraan lainnya dari bata Lego. Juga selama masa ini, Grup Lego memperkenalkan mainan yang secara khusus ditujukan bagi pasar anak-anak pra-sekolah.
Pada tahun 1963, material yang digunakan untuk membuat bata Lego, cellulose acetate (CA), ditinggalkan dan beralih pada acrylonitrile butadine styrene (plastik ABS) yang lebih stabil sifatnya, yang masih digunakan hingga hari ini. ABS itu tidak mengandung racun, tidak mudah memudar warnanya dan tidak mudah bengkok, serta juga lebih tahan panas, asam, garam dan zat kimia lainnya daripada cellulose acetate. Samsonite yang memproduksinya di Amerika Utara tidak beralih seketika itu, dan masih menggunakan cellulose acetate di beberapa aspek produk Lego.
Tahun 1964 adalah saat pertama buku petunjuk disertakan di dalam paket mainan Lego.
Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO, pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000 pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem yang baru dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo ukurannya lebih besar daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang masih sangat muda usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa dipasang dengan pas di atas bata Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem Lego lebih mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo berasal dari kata Bahasa Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali lebih besar dari pada ukuran bata Lego (2 x tinggi kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga pada tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.



Perluasan Usaha

Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru pembuatan dan pemasaran mainan, Lego mulai menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka pada tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang benar-benar bisa mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul pada tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; pada tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Set mainan "Expert Series" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975, ditujukan pada para pengguna Lego yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman. Lini produksi ini tak lama kemudian berkembang menjadi set mainan "Expert Builder", diluncurkan pada tahun 1977. Set mainan teknis ini memiliki berbagai komponen bergerak seperti gigi mekanis, mekanik differensial, roda, tuas, poros dan sendi universal, sehingga memungkinkan untuk membuat model-model mainan seperti mobil secara realistis, dengan kemudi fungsional yang menggunakan sistem roda bergerigi dan pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya, dunia Lego menjadi lengkap pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego. Orang-orangan Lego kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur sesuka hati, dan disertai dengan senyuman yang ramah. Figur ini digunakan di berbagai set mainan Lego, memungkinkan para penggunanya untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit, lengkap dengan bangunan, jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam skala yang sama, dan "ditinggali" oleh para warga minifigur Lego yang selalu tersenyum.
Ekspansi penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi pada tahun 1979 dengan diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot, roket, penjelajah bulan dan pesawat antariksa melengkapi set mainan yang sukses ini. Set mainan Scala juga muncul pada tahun ini, menampilkan elemen-elemen perhiasan yang ditujukan bagi pasar anak-anak perempuan. Kjeld Kirk Kristiansen menjadi presiden Lego pada tahun ini; dekade 70-an ini ditutup dengan penjualan mainan Lego yang masih kuat.
Bata Lego selalu memiliki kemampuan pengembangan diri yang dianggap oleh beberapa pengajar sebagai suatu aset yang sangat berharga dalam membantu anak-anak mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Semenjak dekade 1960an, para pengajar telah menggunakan bata Lego di dalam ruang kelas mereka untuk berbagai hal. Pada tahun 1980, Grup Lego mendirikan Departemen Produk Pendidikan (nantinya dinamai menjadi "Lego Dacta" pada tahun 1989), yang khusus berfungsi untuk mengembangkan potensi unsur pendidikan di dalam mainan yang mereka buat. Pabrik perakitan dan pengepakan Lego dibuka di Swiss, disusul dengan dibukannya pabrik lainnya di kota Jutland, Denmark, yang memproduksi ban-ban Lego.
Generasi kedua mainan kereta api Lego muncul pada tahun 1981. Sebagaimana versi sebelumnya, mainan ini dilengkapi dengan 4.5 V (battery powered) atau 12 V (mains powered), namun disertai dengan lebih banyak aksesoris, termasuk diantaranya lampu-lampu yang bisa menyala, sinyal dan posisi bisa dikontrol dari jarak jauh, dan sistem persimpangan kereta.
Model miniatur kota London dari Lego, yang juga memiliki model kereta api bawah tanah London yang bermotor yang dikontrol komputer, bisa dilihat di Legoland Windsor.
Di bulan Agustus 1988, 38 anak-anak dari 17 negara ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Lego kontes membangun bangunan, yang diadakan di Billund. Pada tahun yang sama, Lego Canada didirikan. Lini Lego tumbuh lagi pada tahun 1989 dengan dikeluarkannya seri Lego Pirates (bajak laut), yang menampilkan berbagai kapal bajak laut, pulau pasir dan harta karun; seri ini juga seri mainan Lego pertama yang tidak menggunakan minifigur dengan wajah tersenyum dan menciptakan sejumlah karakter-karakter bajak laut. Departemen Produk Pendidikan Grup Lego diubah namanya menjadi Lego Dakta pada tahun ini; nama ini diambil dari kata Bahasa Yunani "didactic", yang secara kasar berarti "pembelajaran tentang proses belajar." Dr. Seymour Papert dari Laboratorium Pembelajaran Komputer MIT, digelari "Profesor Penelitian Pembelajaran Lego" atas kerja kerasnya untuk menghubungkan bahasa program Logo dengan produk Lego.
Seri mainan baru yang dirancang untuk pembangun Lego yang lebih berpengalaman dikeluarkan pada tahun 1990. Tiga set Model Team, termasuk sebuah mobil balap dan sebuah kendaraan off-road, menampilkan tingkatan detil dan tampak-nyata yang sebelumnya tidak terlihat di seri mainan Lego manapun. Kalau seri Technic secara mekanis adalah akurat, Model Team secara penampilan dan gaya sangatlah akurat. Grup Lego menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan mainan terbesar di dunia tahun ini, menjadi satu-satunya perusahaan mainan dari Eropa yang berada di jajaran Top-10 tersebut. Legoland Billund, pertama kali dalam sejarahnya, dikunjungi lebih dari satu juta pengunjung pada tahun yang sama.



Referensi

  1. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 8.
  2. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 37.
  3. ^ Henry Wiencek. The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, New York, 1987, p. 39.
  4. ^ Verbal conversation in 2009 with a Lego employee from Billund, Denmark
  5. ^ a b Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 15.
  6. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The LEGO Group, 1982, p. 17.
  7. ^ LEGO.com About Us – TimeLine 1932 – 1939
  8. ^ Willy Horn Hansen. 50 Years of Play. The Lego Group, 1982, p. 25.
  9. ^ [1]
  • Lego Group timeline
  • Henry Wiencek, The World of LEGO Toys. Harry N. Abrams, Inc., Publishers, New York, 1987. ISBN 0-8109-2362-9.
  •  LEGO Group, 50 Years of Play. Internal LEGO publication, 1982.

Pranala luar

 sumber:http://id.wikipedia.org