Sabtu, 20 Februari 2016

tugas tik 11 ipa 4


MENGAPA HARUS KITA YANG MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP?

Dengan jumlah penduduk 6.525.170.264 jiwa, bumi saat ini sedang menghadapi
berbagai masalah lingkungan yang serius. Masalah lingkungan yang utama tersebut
di antaranya adalah ledakan jumlah penduduk, menipisnya sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam,
serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dapat dibayangkan betapa besar
kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber
daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan tanpa memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Di sisi lain, PBB telah menyusun sebuah konsep Sustainable
Development (Pembangunan Berkelanjutan) untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan di atas. Konsep ini didefinisikan sebagai: “Pembangunan yang
memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi
mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.” Hal ini tertuang secara integratif dalam
Brundtland Report (“Our Common Future”) tahun 1987.

Penerapan konsep Sustainable Development saat ini ternyata jauh dari harapan.
Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya
Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas Kota Jakarta);
yang diikuti dengan punahnya flora dan fauna langka. Hal ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini.

Kita dapat mengambil bukti nyata bahwa kerusakan alam juga dapat mengakibatkan
berbagai bencana alam. Di antara tahun 2005-2006, tercatat terjadi 330 bencana
banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa
bumi, dan 13 bencana tsunami. Dapat disimpulkan bahwa bencana longsor dan banjir
disebabkan terutama oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan
kondisi alam. Sedangkan bencana alam lainnya menimbulkan jumlah korban yang
banyak karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan potensi
bencana.

Mengambil contoh banjir yang terjadi di Jakarta, Februari 2007, kita dapat
memahami betapa besar dampak pembangunan kota terhadap kerusakan lingkungan dan
bencana alam. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air, penyebab utama banjir di Jakarta adalah pembangunan kota yang mengabaikan
fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran
drainase (pengatusan, penyaluran air, saluran air) kota yang tidak terencana dan
tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit hujan
yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Oleh karena itu kita harus menjaga lingkungan kita denga cara sebagai berikut
1. Hemat Listrik
Hemat dalam konsumsi listrik menjadi salah satu tindakan bijak yang bisa kita lakukan dengan mudah. Meskipun terlihat sepele, menghemat listrik akan memberikan dampak yang besar terhadap penyelamatan lingkungan hidup, terutama di Indonesia. Pertama, Indonesia merupakan negara yang ‘miskin’ listrik. Dan yang kedua, 80 persen sumber energi listrik di Indonesia masih bergantung pada energi berbahan fosil, bukan energi terbarukan. Semakin tinggi penggunaan energi berbahan fosil akan semakin meningkatkan pemanasan global.
2. Hemat Air
Meskipun Indonesia menjadi negara dengan sumber daya air yang melimpah tetapi nyatanya belum mampu memanajen air secara baik. Hampir setiap musim penghujan, berkah air justru menjadi musibah banjir sedangkan di musim kemarau memunculkan musibah kekeringan di berbagai daerah. Belum lagi ditambah dengan pencemaran air yang marak mulai dari sungai hingga laut. Cara Menghemat Air di Rumah dan Membuat Sumur Resapan serta Membuat Biopori, yang pernah di tulis Alamendah’s Blog, bisa menjadi sumber inspirasi untuk turut serta menyelamatkan lingkungan dengan jalan berhemat air.
3. Hemat Kertas
Bahan utama pembuatan kertas adalah pohon. Dibutuhkan 1 batang pohon untuk membuat 15 rim kertas ukuran A4. Padahal hampir 70% bahan baku kertas diambil dari hutan. Dengan ilustrasi tersebut saja bisa kita bayangkan dampak bagi penyelamatan lingkungan yang bisa kita berikan saat kita mau berhemat dalam pemakaian kertas (Baca : Cara Hemat Kertas).
4. Menanam Pohon
Pohon menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen rata-rata 1,2 kg perhari/batang. Dan manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas sebesar 0,5 kg perhari/orang. Pohon juga menyerap dan menyimpan air hujan untuk menghidari banjir dan menjadikannya sebagai air tanah, cadangan air hingga musim kemarau tiba. Pohon juga menjadi habitat bagi berbagai organisme yang membentuk keseimbangan alam dengan jaring-jaring makanannya. Berbagai manfaat pohon tersebut menempatkan kegiatan menanam pohon sebagai salah satu bentuk nyata dalam menyelamatkan lingkungan.
5. Kurangi Pemakaian Plastik
Plastik dibuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan. Ketika sudah tidak terpakai dan menjadi sampah menjadi benda yang membutuhkan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai oleh tanah. Sehingga plastik yang kita gunakan hari ini akan terus memberikan dampak negatif pada lingkungan, bahkan setelah kita meninggal sekalipun. (Baca : Dampak Plastik Bagi Lingkungan). Mengurangi pemakaian plastik berarti ikut serta dalam penyelamatan lingkungan. Caranya, baca : Lebih Bijak dengan Hemat Plastik.
6. Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber pencemaran udara terbesar. Di samping itu juga menjadi pemicu pemanasan global. Kendaraan bermotor di seluruh dunia diperkirakan menghasilkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan beralih menggunakan kendaraan non motor (seperti sepeda) saat bepergian jarak dekat, atau memilih moda transfortasi umum (masal) saat bepergian jauh.
7. Terapkan 3 R
Dengan berbagai aktifitasnya, manusia sulit rasanya berpisah dengan sampah. Baik sampah organik maupun non-organik sama-sama menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan mulai dari pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran laut, hingga pemanasan global sebagai akibat terlepasnya gas-gas dalam proses pembusukan sampah. Penerapan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi pilihan paling masuk akal untuk meminimalkan sampah. Reuse atau menggunakan kembali barang yang masih bisa dimanfaatkan, reduce atau mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, serta recycle atau melakukan daur ulang sampah.
Itulah tujuh hal sederhana dan mudah yang jika dilakukan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelamatan lingkungan hidup dan menghidarkan kerusakan lingkungan. Hingga kini, bumi masih menjadi satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh manusia, perlu kepedulian dari kita semua untuk turut menyelamatkannya agar bumi tetap bisa dihuni dengan nyaman oleh kita, anak-anak kita, hingga cucu dan cicit kita kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar